What's New

Stock Idea: BUMI Mulai Konsolidasikan Keuangan KPC dan Arutmin
16 Jan 2019

Ringkasan Pertimbangan Investasi

- Hingga saat ini, potensi cadangan batubara BUMI mencapai sebanyak 2,3 miliar ton yang disumbang dari anak perusahaannya, yakni KPC, Arutmin dan Pendopo Energi;

- Secara kuartalan, kinerja BUMI pada 3Q18 cenderung mengalami penurunan dimana laba bersih 3Q18 turun sebesar 12,5% QoQ menjadi US$ 53,7 juta dari sebelumnya senilai US$ 61,4 juta di 2Q18 yang disebabkan oleh adanya penurunan volume penjualan batubara (-8% QoQ), kenaikan stripping ratio dan lonjakan biaya beban keuangan sebesar 18% QoQ;

- Pendapatan perseroan di 3Q18 masih dapat bertumbuh sebesar 5,6% QoQ mencapai senilai US$ 264,1 juta (vs US$ 250,2juta di 2Q18)dikontribusikan dari tingginya harga jual rata-rata batubara di 3Q18 (+10% QoQ0 mampu mengoffset penurunan volume penjualan batubara;

- Secara akumulasi 9M18, BUMI membukukan lonjakan pendapatan yang signfikan mencapai senilai US$ 824,9 juta (vs US$ 17,4 juta di 9M17) sejalan dengan mulai dikonsolidasikannya kinerja keuangan KPC dan Arutmin pasca hasil restrukturisasi hutang perseroan. Laba bersih perseroan tercatat turun sebesar 22,2% YoY mencapai US$ 205,3 juta (vs US$ 263,8 juta di 9M17) sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi (+12,4% YoY) dan kenaikan stripping ratio;

- Pada tahun ini, konsensus Bloomberg memproyeksikan pendapatan dan laba bersih BUMI masing-masing senilai US$ 1,33 miliar (+6% YoY) dan US$ 378,3juta (+16% YoY). Sejalan dengan outlook perlambatan ekonomi global, kami melihat harga batubara Newcastle index cenderung lebih rendah pada tahun ini dan permintaan yang melambat banyak dipengaruhi dari Tiongkok menjadi factor key risk catalyst sektor batubara;

Saat ini, harga saham BUMI ditransaksikan pada valuasi PER 2019F 2,09x.

Baca selengkapnya disini