Harga emas spot koreksi tipis, penguatan dolar AS jadi beban si kuning

Tuesday , 04 Aug 2020 09:48
 
Harga emas koreksi tipis pada awal perdagangan hari ini karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) seiring membaiknya data ekonomi AS. Namun, laju pelemahan si kuning berhasil dibatasi oleh kekhawatiran akan meningkatnya kasus virus corona secara global. 
 
Mengutip Reuters, Selasa (4/8) pukul 07.45 WIB, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 1.973,54 per ons troi. Di sesi sebelumnya, harga emas mencapai leve tertinggi sepanjang masa di US$ 1.984,66 per ons troi. 
 
Sementara itu, harga emas berjangka malah naik 0,2% menjadi US$ 1.989,20 per ons troi. 
 
Kilau emas yang sempat menyilaukan tertutup oleh kenaikan indeks dolar AS. Di pagi ini, indeks dolar AS naik 0,1% terhadap para pesaingnya, setelah berhasil merangkak lebih jauh dari level terendahnya lebih dari dua tahun di pekan. 
 
Dengan posisi the greenback yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang pemegang mata uang lainnya. 
 
Sementara itu, aktivitas manufaktur AS juga mencapai posisi tertinggi dalam hampir 1,5 tahun pada bulan Juli karena meningkat pesanan. Hal tersebut menjadi angin segar meskipun kebangkitan infeksi Covid-19 masih menghantui. 
 
Berdasarkan perhitungan Reuters, lebih dari 18,19 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona secara global. Di mana 689.871 diantaranya meninggal dunia. 
 
WHO pun sudah memperingkatkan bahwa belum ada vaksin yang sempurna untuk mengatasi Covid-19. Ini membuat jalan menuju kehidupan normal seperti sebelum terjadi Covid-19 masih lama. 
 
Kasus corona ini juga menjadi penyokong utama bagi emas untuk tetap bertahan di posisi atas. Terlebih setelah Partai Demokrat di Kongres AS dan Gedung Putih kembali melakukan negosiasi terkait RUU bantuan untuk virus corona.
 
Seperti diketahui, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan, dirinya akan bertemu dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows untuk melanjutkan diskusi.
 
"Satu-satunya hal baik yang dapat kita katakan tentang kebuntuan politik di Washington adalah negosiasi masih berlangsung," kata analis di National Australia Bank dalam sebuah catatan pasar.
 
sumber : kontan.co.id