Perusahaan pembiayaan memetik jerih payahnya sepanjang tahun lalu. PT BFI Finance Indonesia Tbk konsisten mencatatkan pertumbuhan pembiayaan.

Francis Lay Sioe Ho, Presiden Direktur BFI Finance mengatakan, per akhir Desember 2016, pihaknya membukukan total piutang yang dikelola sebesar lebih dari Rp 13 triliun.

Total piutang bersih BFI Finance naik sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Kontribusi bisnis terbesar berasa dari produk kendaraan roda empat bekas sebesar Rp 8,98 triliun.

"Pembiayaan kendaraan roda empat bekas masih menjadi kontributor utama pembiayaan kami, yakni sebesar 69% dari piutang yang dikelola. Angka ini meningkat 14% dibandingkan tahun lalu," timpal Direktur Pembiayaan Ritel BFI Finance, Sutadi.

Adapun kontribusi pembiayaan kedua terbesar yaitu kendaraan roda empat baru sebesar Rp 1,38 triliun atau 11% dari total piutang yang dikelola. Di samping itu, kendaraan roda dua bekas dan alat-alat berat memberikan kontribusi masing-masing senilai 7% dan 8% dengan nilai Rp 868 miliar dan Rp 1,097 triliun.

Sementara diversifikasi bisnis sektor baru yaitu mesin-mesin dan properti menunjukkan persentase kenaikan yang fantastis dibandingkan tahun lalu yaitu masing-masing meningkat sebesar 48% menjadi Rp 447 miliar dan 79% menjadi Rp 254 miliar.

Di sisi lain, Rasio piutang pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) tercatat mengalami perbaikan menjadi di bawah 1%, yaitu di angka 0,9%. Sebelumnya angka NPF tercatat 1,3% pada akhir tahun 2015.

"Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi good corporate governance, kami senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dan terus berupaya aktif dalam kegiatan penyaluran pembiayaan agar dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset, serta secara proaktif menangani piutang macet sejak awal (early bucket) agar Perusahaan dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," imbuh Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi BFI Finance, Sudjono.

Sumber : KONTAN.CO.ID