Panca Budi Genjot Produksi 90.000 ton per Tahun

Friday , 21 Sep 2018 02:02

PT Panca Budi Idaman Tbk menargetkan tingkat produksi menjadi sebesar 90.000 ton per tahun hingga akhir 2018. 

Sekretaris Perusahaan Lukman Hakim mengatakan, faktor-faktor yang menentukan kinerja industri plastik nasional pada semester II 2018 adalah subsitusi untuk kantong plastik masih sedikit dan mahal, rendahnya penggunaan plastik di Indonesia, serta adanya revitalisasi pasar tradisional. 

Subtitusi atas kantong plastik PE dan kantong plastik PP yang digunakan untuk mengemas makanan dan minuman hampir tidak ada karena plastik tersebut murah dan selalu tersedia di mana saja.

Adapun, penggunaan plastik di Indonesia, hanya sebesar 17 kg per kapita, jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki penggunaan 40 kg per kapita, bahkan di Eropa sudah mencapai diatas 100 kg per kapita. Hal ini mengindikasikan potensi kenaikan industri plastik di Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang signifikan.

Saat ini, pelanggan perusahaan sebagian besar dari pasar tradisional. Pemerintah telah meluncurkan program revitalisasi untuk pasar tradisional sebagai bagian dari objektif untuk merevitalisasi 1.000 pasar tradisional setiap tahun sampai dengan 2019.

“Kendati demikian, perseroan optimistis untuk 2018. Perseroan melakukan berbagai strategi komprehensif untuk mendorong penjualan, dan memperkuat brand equity dan memperluas pangsa pasar,” tutur Lukman, melalui siaran pers pada Jumat (21/9). 

Strategi yang diterapkan antara lain memperluaas pangsa pasar dan jangkauan distribusi, meningkatkan penambahan kapasitas produksi perseroan, menggenjot Brand Value dan meningkatkan second brand value, serta meningkatkan efisiensi biaya dan keunggulan operasional.

“Saat ini, kami fokus pada pertumbuhan penjualan sebesar diatas 12% dan fokus meningkatkan laba bersih perusahaan melalui efisiensi biaya produksi karena peningkatan kapasitas Pabrik di Jawa Tengah, yang mana didukung biaya tenaga kerja yang lebih rendah,” paparnya.




Sumber : ANTARANEWS.COM