Stock Idea

Stock Idea

Friday , 18 Jan 2019 07:28

Sekilas Profil Perusahaan

Didirikan pada tahun 1990, PT Sat Nusapersada berdomisili di Batam sebagai perusahaan penyedia jasa manufaktur elektronik. Di tahun 1996, perseroan mendirikan departemen Surface Mount Technologu (SMT) dan Auto Insert (AIM) yang mampu menangani penyisipan IC mikro, Jumper wire, Axial dan Radial. Di 2008, perseroan mengakuisisi PT SM Engineering (SME), PT Sat Nusapersada Brothers, dan Satnusa (Putian) Electronic Co. Ltd yaitu penyedia layanan perakitan dan distribusi elektronik dan duplikasi berbagai segmen usaha perseroan di China (yang kemudian didivestasi pada 2010). Di 2013, perseroan mendirikan PT SNI Internasional (SNI), perusahaan yang bergerak di bidang jasa di Batam. Di 2016, persreoan mengakuisisi 50% saham PT Tata Sarana Nusapersada (TSN), perusahaan bidang perdagangan everan software dan belum beroperasi secara komersial. Kini, perseroan menyediakan layanan manufaktur, jasa perakitan dan elektronik berkualitas untuk berbagai industry termasuk otomotif, komunikasi, transportasi, peralatan rumah dll.

Stock Idea

Friday , 18 Jan 2019 08:36
Sekilas Profil Perusahaan
 
PT Bank BukopinTbk (BBKP) berdiri pada tahun 1970 sebagai Bank UmumKoperasi Indonesia (kemudian disingkat menjadi “Bukopin”) yang mulai beroperasional secara komersil sebagai bank nasional RI pada 16 Maret 1971. Dalam perkembangannya, BBKP melakukan penggabungan usaha dengan beberapa bank umum dan berganti nama dari Bukopin menjadi Bank Bukopin pada 2 Januari 1990.Hingga saat ini, perseroan mempunyai dua anak perusahaan, yakni PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance.Layanan BBKP berfokus pada 4 pilar utama yakni bidang usaha mikro, UMKM, konsumer dan bisnis komersil yang didukung oleh wilayah operasional mencakup 24 dari 35 propinsi di Indonesia. Selain itu, perseroan juga memiliki layanan payment point (PPOB) dan bekerja sama dengan koperasi di Indonesia untuk mendukung kegiatan usaha dalam segmen mikro dan UMKM.
 
RingkasanPertimbanganInvestasi
- Pada periode 9M18, BBKP membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp 2,19 triliun mengalami penurunan 3,9% YoY dikontribusikan dariturunnya penyaluran kredit perseroan (-5,7% YoY).Semantaraitu, laba bersih perseroan di periode yang sama mengalami kenaikan sebesar 63,2% YoY mencapaiRp 327 miliarberkat adanya penurunan biaya beban usaha (-9,1%) dan turunnya beban pajak (-55,7% YoY);
- Secara kuartalan, pendapatan bunga bersih dan laba bersih perseroan di 3Q18 mengalami penurunan cukup signifikan masing-masing sebesar 16,8% QoQ dan 49,9% QoQ menjadi senilai Rp 644 miliar (vs Rp 773 miliar di 2Q18) dan Rp 67 miliar (vs Rp 133 miliar di 2Q18);
- Dari sisi kualitas asset, manajemen BBKP berhasil memperbaikan posisi NPL di 3Q18 yang turun sebesar 120 bps menjadi 5,6% (vs 6,8% di 2Q18) berkat adanya implementasi kebijakan manajemen resiko yang terstruktur terhadap portfolio kredit perseroan. Perbaikan NPL ini turut meningkatkan rasio CKPN BBKP dari 49,8% menjadi 59,3%;
- CAR BBKP di 3Q18 tercatat mengalami peningkatan menjadi 13,5% (vs 12,2% di 3Q17 dan vs 11,1% di 2Q18) sejalan dengan adanya aksi korporasi rights issue padabulanJuli 2018 senilai total Rp 1,46 triliun dengan Kookmin Bank sebagaipembeli siaga sedangkan Bosowa Corp sebagai pengendali BBKP tidak mengambil haknya;
- BBKP belum melakukan penyesuaian suku bunga kredit ditengah kenaikan suku bunga acuan, BI 7 day RRR hingga ke level 6% di 2018 merespon kenaikan suku bunga acuan AS, FFR sekaligus menopang nilai tukar Rupiah. Alhasil, NIM BBKP tercatat flat berada di level 3,1%;
- Pada harga penutupan kemarin, BBKP ditransaksikan pada valuasi PBV 2019F sebesar 0,39x masih berada di level trenkonsolidasinya yang sudah berada di bawah fwd PBV band rata-rata 5 tahun – 2 std dev di level 0,46x yang mencerminkan valuasi atraktif untuk kategori bank berkapitalisasi kecil.