PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) resmi menjadi emiten ke-34 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. JMAS melepas 400 juta saham, atau sekitar 40% dari modal disetor penuh.
Dengan mematok harga penawaran Rp 140, JMAS mengantongi Rp 56 miliar dari initial public offering (IPO) tersebut. Dalam hajatan penawaran saham perdana ini, JMAS mengalami kelebihan permintaan sebanyak empat kali. Anak usaha PT Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa) ini merupakan asuransi syariah pertama yang melantai di BEI.
Direktur Utama JMAS Ibrahim mengatakan, hingga November lalu, perusahaan asuransi ini telah mengantongi laba bersih Rp 2,8 miliar. Capaian ini seiring dengan pertumbuhan jumlah premi, yakni Rp 49 miliar.
Hingga akhir 2017, JMAS optimistis bisa mengantongi premi Rp 52 miliar. "Pertumbuhan laba dan pendapatan tahun depan kira-kira sebanding dengan itu," ujar Ibrahim di Jakarta, Senin (18/12).
Tahun depan, JMAS menargetkan nilai premi Rp 120 miliar. Artinya, ada pertumbuhan sekitar 130,77% dari tahun ini. Ibrahim optimistis, target itu sudah bisa dicapai pada Juni 2018. "Tengah tahun depan bisa tercapai. Bahkan masih bisa lebih," kata dia.
Dalam debut perdananya kemarin, harga saham JMAS menyentuh auto reject atas dengan kenaikan ke level Rp 238, atau melesat 70% dari harga penawaran. Emiten ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 238 miliar.
Mochamad Andy Arslan Djunaid, Komisaris Utama JMAS, mengatakan, perolehan dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dan untuk memperkuat permodalan. "Kami berencana membuka beberapa kantor cabang," ujar dia. JMAS juga berencana mengajak instansi-instansi syariah dalam mengembangkan ekonomi syariah.
Tahun depan, JMAS juga berencana melakukan diversifikasi produk. Sebagai anak usaha, ekspansi JMAS akan banyak mengikuti ekspansi Kospin Jasa.
Saat ini, ekspansi Kospin Jasa berpusat di kawasan Jawa Tengah, dengan jumlah kantor cabang mencapai 140 kantor. Kospin Jasa juga ada di Surabaya, Lampung, dan Denpasar. Saat ini Kospin Jasa telah memiliki data sebanyak 700.000 akun nasabah.
Sumber : KONTAN.CO.ID
